November,
Masih saja berkutat
dengan proposal, ya namanya juga proposal, propose, baru mengajukan. Sempat
galau pas baru ketemu dosen pembimbing. Sebelumnya saya sudah fix sama
"Perancangan Prototipe Pengukuran Tekanan dengan Sensor
Piezoelektrik", proposal 99% beres, presentasi seminggu lagi tinggal
ketik, konsep 80% mateng di otak, dan pretek pretek semuanya retak setelah ibu
dosen mengganti haluan ke ATG.
Pusing iya, sebel
lumayan, bingung pasti. Aaahhhhhh, padahal udah searching mati-matian tentang
differential pressure, udah dipahamin sampe otak mau keluar.
Ya udah sih,
akhirnya sadar, daripada diem kaya batu mending pelan-pelan bangkit. Presentasi
akhirnya terlaksana tadi pagi, big thanks to my partner, udah mau nyiapin
presentasinya padahal saya malah pulang kampung, :D
Semoga besok bisa
ketemu ibu dosen pembimbing dan dapat pencerahan buat nyelesein proposal yang
stak.
Amiiinn
Ya Alloh lancarkan TA saya,cepet beres, nilai bagus, sidang lancar, wisuda berkesan, dan lulus terus kerja yang gajinya berkah
Amiiinn
Ya Alloh lancarkan TA saya,cepet beres, nilai bagus, sidang lancar, wisuda berkesan, dan lulus terus kerja yang gajinya berkah
Amiin Amiin Amiin Ya
Robbal'alamin
Sebenarnya, Alloh
tak pernah menginginkan kita menjadi lemah dengan ujian-ujian yang
diberikannya. Ia telah mengukur seberapa berat ujian itu dan kepada siapa ujian
tersebut diberikan. Alloh tak pernah salah, Ia Maha Tahu, dan Ia tak akan
keliru untuk menguji kita dengan ujian yang seharusnya diberikan kepada orang
lain. Jadi untuk apa masih berkata
"Kenapa ini
terjadi kepadaku?"
Di setiap ujian-Nya
Alloh selalu menyertakan pilihan, maju, atau diam dan bersiap mundur, serta
runtuh terinjak yang lain, yang terus berlari untuk maju.
Saking bingungnya
saya jadi nulis kata-kata ajaib entah dari sudut otak bagian mana ditemukan.
Setidaknya bisa saya ingat-ingat agar tidak terus diam di tempat dan hanya
melihat ke belakang, padahal masih banyak hal di depan sana yang harus saya
kejar. Yang dibelakang tidak untuk dilihat terus-terusan, tidak juga untuk
terus dipikirkan "mengapa begini? mengapa begitu?". Cukup ditengok
sedikit untuk diambil pelajarannya, agar kita tidak dua kali jatuh di lubang
yang sama.
Mungkin memang
begitu takdir dari ujian, diciptakan untuk menguatkan mereka yang punya sikap
ingin menang, dan meruntuhkan mereka yang melemah dan pasrah.
Sembilan hari di rumah sepertinya sudah cukup memberi tambahan berat badan buat persiapan satu bulan ke depan. Itu karena sekarang saya gendut.
Ahh..., tapi kenapa harus di bulan Juni. Saya suka bulan Juni, tapi tidak untuk merantau nggak jelas ke daerah asing, Jawa Timur. Jujur, saya bahkan lupa kapan terakhir menginjakkan kaki di tanah jawa bagian timur itu, atau malah sebenarnya saya belum pernah ke sana, hahaha :D
Apa yang saya bayangkan tentang KP itu semuanya menyenangkan, pokoknya semua hal baru dan itu menarik. Tempat baru, orang-orang baru, lingkungan baru, makanan baru, dan yang jelas hari-hari baru dengan aktivitas yang baru. Semuanya pasti butuh adaptasi. Sebenarnya saya kurang suka dengan adaptasi. Proses itu mengharuskan saya menghafal banyak nama orang, berlaku baik dan formal "Nama, saya Dewi, saya dari Kebumen, bla bla bla bla", berlaku sopan dan agak canggung untuk bercanda. Orang-orang baru itu kadang aneh.
Tapi semakin dekat dengan waktunya, kabar yang beredar malah semakin membuat saya merasa pesimis dengan kata menyenangkan. Belum tentu di Surabaya, mungkin Malang, Madiun, atau Kediri. Kabar baiknya saya nggak ngerti semua tempat itu. Ngikut aja lah. Semoga nggak dapet temen se daerah yang ngaco, random, apalagi zonk.
Satu koper, dan insya Alloh satu tas kecil. Semoga nggak terlalu repot untuk di ontong-ontong sampai Surabaya. Nggak akan nurutin saran ibu untuk membawa magic jar pake tas, itu ide yang absurd banget. Besok pagi harus bangun lebih awal, dan berangkat ke stasiun Kutoarjo nggak tau pake apa. Mungkin naik angkot, mungkin diantar. Perjalanan ke Jombang bareng Siti, lalu menginap di tempat Icha, dan paginya langsung Surabaya. Karena bertiga disana akan sebatang kara, jadi mungkin harus cari penginapan, huh, keluar duit lagi kan.
*KP : Kerja Praktek (semacam PKL)
Bandung lagi, kosan lagi, kuliah lagi.
Baru balik nih dari Kebumen, kembali dari liburan 3 hari yang super singkat. Berhubung saya lagi rajin dan males bolos jadi saya ke Bandung dengan kereta pagi biar bisa sampai sini sore. Hmm.., rasanya selalu sama saat meninggalkan rumah, berat, tapi harus pergi, ada kewajiban yang harus dipenuhi di sini.
Keadaan rumah nggak banyak berubah, tapi ada beberapa yang berbeda. Lantai dapur yang sempat ambles udah dibenerin, tapi dengan keramik warna ijo, padahal yang lama warnanya kuning. Posisi ruang makan juga berubah, meja kecil dipindah ke kamar mamas karna ternyata hasil panen kali ini meningkat, haha, jadi butuh ruang banyak buat tempat padi-padi yang siap giling, alhamdulillah, seneng dengernya. Komputer di rumah rusak, mungkin minta diganti dengan komputer baru, udah usang banget komputernya. Teras sebelah kiri rumah jadi kotor banget kalo nggak ada saya, biasanya saya yang setiap pagi membersihkannya. Pohon karsen di depan rumah udah tinggi, nggak bisa lagi iseng-iseng metik karsen pake tangan. Pohon pepaya yang dulu baru 10 cm udah sama tingginya kaya saya, malah udah siap berbuah. Kandang ayam jadi lebih banyak, mungkin karna ayamnya jadi banyak juga. Nggak tau persisnya, saya kurang mengamati soal ayam perayaman di rumah. Bebek bapak yang 9 ekor udah dijual, tapi yang 14 ekor masih dipertahankan, katanya telur bebek yang sekarang juga meningkat, bisa 9 butir per hari. Haha, bebek-bebek pintar :D
Ada lagi, mbah baru jatuh di kamar mandi, kasihan. Mbah udah sepuh, jalan aja susah, eh malah tambah jatuh, sekarang jadi lebih banyak istirahat di kamar atau duduk-duduk di teras rumahnya. Kalo jalan harus dituntun-tuntun. Kasihan banget mbah ku. Kasihan lelek ku juga jadi tambah repot ngurusnya. Get well soon mbah.
Tapi ada yang masih sama, nggak pernah berubah, rasa sayur kangkung buatan bapak, hmmm, that is my favourit menu. Saya suka banget sama kangkung, tapi kangkung masakan bapak, ditambah sama ikan asin yang kecil dan tipis. Surga dunia lah pokonya.
Satu lagi yang abadi, kebiasaan nonton sinetron di rumah, nggak tau akan bertahan sampai kapan. Bapak sama Ibu ku suka banget nonton sinetron, hadeeh, parah. Saya mending tidur deh.
Yeay, that is my short story about my short holiday. Hope will be home again, always miss you, Kembangsawit.
Yeay, that is my short story about my short holiday. Hope will be home again, always miss you, Kembangsawit.
Ini jadwal
paling nyesek sepanjang perjalanan kuliah saya. Dari semua semester sepertinya
baru di semester empat ini saya merasa seperti buronan. Apalagi sekarang ini
lagi musimnya UTS. Bukannya mau ngeluh sih, nggak bagus juga kan kalo ngeluh. Tapi
ya gimana, saya manusia normal, saya makan, saya capek, saya napas, saya jalan,
saya mandi, dan saya juga tidur.
Tadi siang,
UTS Metode Pengukuran, mata kuliah absurd yang diajarkan Bu Farida. Dua jam
saya duduk di ruangan seminar tf lantai empat, memandangi tiga soal maut yang
nyerempet jauh banget dari apa yang saya prediksikan (kenapa soal Chi square malah nggak keluar Ya Alloh). Malamnya, saya
mengerjakan Tugas Pendahuluan yang cuma lima soal (biasanya sampai sepuluh,
parah), dan baru selesai pukul 23.00 WIB. Niatnya bakal beres jam 19.00 WIB. Soalnya
itu lho, dicari di internet nggak ada yang nyambung sama keyword nya. Belum lagi
kepikiran UTS MetPeng yang kebayang-bayang sampai tidur. Yah, saya tidur
setelah menyelesaikan TP dan berharap besok ada waktu barang satu jam dua jam
untuk belajar. Syukurlah, saya berhasil menghapal penurunan rumus untuk solusi
umum, solusi khusus, sampai berakhir di solusi total dengan baik. Itu keajaiban
yang ke sekian kalinya saya dapatkan di detik-detik menjelang ujian.
Dan malam ini,
ada tiga laporan menumpuk yang siap untuk mengganggu hidup saya, Akuisisi Data,
Pengukuran Besaran Fisika, dan satu lagi Elektronika Industri. Iya sih besok
libur, tiga hari malah. Dan niat sudah menggebu-gebu untuk menyudahi ketiganya.
Tiga laporan dalam tiga hari. Dan hari senin saya akan disambut dengan UTS
P&ID. Bagaimana dengan Selasa? Praktikum lagi, laporan lagi. What about
Wednesday, Thursday, and Friday?
Nazhira Zahran, saya baru mengenalnya sekitar semester tiga kemarin.
Dia murid kelas empat SD di SD Gagas Ceria. Kurang lebih sudah hampir
tiga bulan ini dia belajar dengan saya.
Pertemuan sebelumnya dia
sempat mengatakan bahwa dia mendapat tugas untuk menulis cerpen dari
gurunya. Karna waktu itu saya sudah hampir pulang akhirnya saya hanya
bisa mencarikan referensi cerpen dari internet dan saya copy kan,
lumayan banyak, mungkin sekitar lima atau tujuh cerpen. Semua cerpen
yang saya berikan tema nya tentang dongeng hewan dan beberapa tentang
lingkungan. Sebenarnya dia sudah punya banyak buku cerpen, tapi setelah
saya mendengarkan ide untuk cerpennya yang menurut saya sedikit tidak
masuk akal jadi saya putuskan untuk mencarikan dia cerpen dan berharap
dia dapat inspirasi yang lebih baik. Waktu itu dia bilang cerpen yang
akan dia buat menceritakan tentang seorang anak yang kepribadiannya
berubah setelah menemukan cermin di gudang, anehnya kata Zhira si anak
itu jadi suka sama Selena Gomes dan Katy Perry karena cermin yang
ditemukannya. Waktu itu saya cuma bisa gumun dan mbatin “Ya Alloh apa
hubungan cermin dengan Selena Gomes dan Katy Perry”. Sedikit informasi,
Nazhira sangat mengidolakan Katty Pery, dia sering sekali
menceritakannya pada saya. Berkali-kali.
Hari Kamis sore, 1 Maret
2012 kemarin, seperti biasa saya ke rumahnya untuk menemani dia belajar
atau membantunya mengerjakan PR kalau ada. Sebelum mengerjakan PR dia
menunjukkan kepada saya cerpen yang sudah dibuatnya. Judulnya
“Petualangan Memusnahkan Cermin Terlarang”, sudah di print, ada empat
lembar, sebenarnya bisa cukup satu lembar kalau ukuran font nya tidak
20. lol
Jadi seperti inilah cerpennya.
Petualangan Memusnahkan Cermin Terlarang
Dikelas Hatta (nama ini hanya disebutkan sekali dalam cerpen), ada anak yang cukup terkenal dia bernama Dina ,Dina itu orangnya tomboy loh. Suatu hari Dina, Anggi dan Tita sedang bermain petak umpet, hompimpah alaiyum gamreng yang jadi kucing Tita, tiba- tiba terdengar suara aw……. suara apa itu Tita langsung pergi menuju suara itu, eh.. ternyata itu Anggi, Anggi berkata : dimana Dina ya… aku tidak tahu, kita pulang yu, karena hari sudah sore. Setelah dicari-cari (yang mencari siapa???kan tadi dina dan anggi pulang karna sudah sore) ternyata Dina lagi di gudang , saat di gudang Dina melihat cermin yang aneh, kata Dina kepalanya merasa pusing (?) ketika dia memegang cermin itu.Saat tiba di sekolah Dina memakai baju warna pink dan memakai rok mini, kelakuannya pun berubah Dina kini semakin menjadi centil. Ketika ketemu di elmuloka (sejenis perpustakaan kata Zhira) Anggi mengajak Dina untuk membaca buku fisika tetapi Dina menolak, dia lebih memilih membaca buku barbie. Tita merasa aneh melihat kelakuan Dina yang semakin berubah. Saat pulang sekolah Anggi dan Tita mengunjungi rumah Detektif Randi, mereka menanyakan kepada Detektif Randi kenapa kelakuan Dina menjadi berubah. Detektif Randi menjawab: penyebanya adalah Cermin Centil (padahal di judulnya cermin terlarang, Ya Alloh, terus detektif Randi itu kaya cenayang kali ya bisa tau gitu aja), jika Dina ingin menjadi seperti semula, maka kalian harus menemukan sebatang Coklat Emas. Anggi berkata: dimana kami bisa menemukan sebatang Coklat Emas itu detektif. Kata Detektif: Coklat Emas itu berada di dalam pohon Beringin dan kalian harus melewati beberapa rintangan, supaya kalian tidak susah maka akan saya berikan petanya sekaligus dengan cincin (perhatikan apakah benda ini nantinya digunakan?, sayangnya tidak) yang bisa membantu kalian di perjalanan.Peta pertama: Anggi dan Tita harus melewati sebuah danau dengan menggunakan perahu.Peta kedua: Anggi dan Tita harus menjawab pertanyaan di Istana Matematika, pertanyaannya adalah : 1/3 + 1/3 = 2/3. Anggi dan Tita berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.Peta ketiga: Kalian harus menemukan kalung yang bertuliskan nama kalian sendiri. Anggi menemukan kalung bernama Tita, sedangkan Tita menemukan kalung bernama Anggi dan akhirnya mereka berhasil menemukan kalung itu.Peta keempat: Kalian harus menemukan pohon Beringin yang sangat besar, dan kalian harus menyatukan kedua kalung itu dipohon Beringin, sehingga pohon Beringin itu bisa terbuka dan didalamnya ada sebatang Coklat Emas yang kalian cari.Anggi dan Tita akhirnya bisa berhasil memusnahkan Cermin Centil. Tiba-tiba terdengar suara …bangun-bangun sudah siang. Ternyata tadi hanyalah sebuah mimpi.
(Menemukan keanehan lain???)
Setelah saya selesai membaca cerpen tersebut saya tanya ke Zhira “Jadi ini yang mimpi siapa?”
Nazhira: “Yang mimpi itu Anggi kak, kan jelas tulisannya yang mimpi Anggi, Anggi dibangunin sama bi Ijah”
Saya
melihat lagi di paragraf terakhir, dan memang tidak jelas siapa yang
mimpi, siapa yang ngebangunin, ko tiba-tiba ada bi Ijah (?). Saya nanya
lagi “Jadi mimpinya Anggi itu dari yang mana? Dari petualangan apa dari
mana?”
Nazhira: “Jadi semuanya dari awal itu mimpinya Anggi kak”
Saya: senyum nelangsa (mbatin “Kenapa judulnya nggak Mimpi Anggi aja nduk) -_-“
Sumpah kocak ni anak.
Sumpah kocak ni anak.
Tapi saya salut, imajinasi Nazhira ternyata,,hmmm...
Dia
punya cita-cita menjadi seniman. Hal yang sering ditanyakan Nazhira
salah satunya adalah tentang jurusan seni di perguruan tinggi, FSRD ITB
salah satunya. Anak yang hebat, masih SD sudah memikirkan jauh sampai
perguruan tinggi untuk masa depannya.
Semoga cita-cita mu tercapai nak, amiin :)
Hikmah: Jangan pernah mencoba menyatukan imajinasi kita dengan imajinasi anak-anak.
Hikmah: Jangan pernah mencoba menyatukan imajinasi kita dengan imajinasi anak-anak.
Setelah dirasa-rasa kayaknya memang benar, jangan
terus berlari dan nggak tengok kanan kiri.
Apa sih maksudnya dari tadi?? :D
Yaah, saya kadang suka merasa kalo hidup sudah
seperti robot, apalagi saya ini mahasiswa. Kalo kuliah jam 7, jam 5 harus sudah
bangun dan melakukan ritual pagi sampai saya benar-benar siap berangkat ke
kampus jam 7 kurang seperempat. Di kampus otak harus on 100% (jarang segini,
paling banter 80%), dan itu harus bertahan paling tidak sampai jam 15.00, malah
terkadang sampai jam 17.00.
Sama lah dengan kebanyakan orang, semua harus
melakukan aktivitasnya, kemarin, hari ini, besok, besoknya lagi, dan seterusnya
harus begitu dan begitu terus.
Terkadang saya meluangkan waktu sebentar, sekitar
lima belas menit atau dua puluh menit lah. Saya mencoba untuk memikirkan hal
yang jarang sekali saya pikirkan saat hari-hari sibuk. Saya suka memikirkan
tentang orang-orang di hidup saya, saya suka merenung dan memikirkan nikmat
yang sudah Alloh berikan untuk saya. Dan saat itu saya berpikir "kenapa
kemarin-kemarin saya sering sekali mengeluh sedangkan nikmat yang saya terima
tidak terhitung, kenapa saya kemarin-kemarin suka menyalahkan padahal banyak
perbuatan saya yang tidak lepas dari salah, kenapa kemarin-kemarin saya malah
bermalas-malasan, sedangkan orang tua saya yang jauh di Kebumen sana sedang
bekerja keras untuk saya, untuk kehidupan saya kelak".
Selow lah sejenak, biarkan diri kita merasakan betapa nikmatnya hidup kalo
kita pandai bersyukur. Bukankah dengan bersyukur Alloh akan menambah nikmatNya. Tapi jangan hanya memikirkan hal duniawi saja. Yang
terpenting jangan terlalu 'ngotot' lah untuk mengejar dunia, nggak akan ada puasnya
kalo kita terus-terusan memikirkan materi.
Bersyukurlah dengan kecukupan yang kita miliki selama ini. Meskipun hanya sekedar cukup, tidak berlebihan. Menurut saya itu lebih berkah dan lebih terasa nikmatnya.
Bersyukurlah dengan kecukupan yang kita miliki selama ini. Meskipun hanya sekedar cukup, tidak berlebihan. Menurut saya itu lebih berkah dan lebih terasa nikmatnya.
Be thankful and keep smile :)
Kali ini saya mau menceritakan hal yang mungkin sedikit aib bagi saya sendiri, hahaha, jarang-jarang kan ada orang buka aib sendiri :D
Ini kisah nyata dan anehnya tanpa rekayasa, berlangsung secara alami, tanpa paksaan. Jadi ceritanya hari Kamis kemarin ada praktikum Akuisis Data, tapi karna waktu praktikum hanya disediakan dua jam dan tugas yang harus dikerjakan ternyata cukup banyak, maka kelompok saya pun tidak berhasil menyelesaikan semua praktikum (padahal dua orang di kelompok saya itu jos banget lho otaknya). Akhirnya kami bertiga (anggota kelompok) memutuskan untuk melanjutkan praktikum pada Jumat pagi setelah mendapat tawaran dari asisten praktikum yang baik hati, mas Aditya namanya (jarang-jarang lho ada asprak baik gitu) hehe.
Setelah saya dan Angga (teman satu kelompok) membuat script di program arduino, mas Agus (anggota kelompok juga) ternyata masih bingung mengutak atik protoboard yang kalo diliat-liat udah mirip hutan kabel sliwang sliwung kesana kemari, lebe banget. Kemudian mas Agus yang notabene anak paling pinter di kelas nyeletuk,
Ini kisah nyata dan anehnya tanpa rekayasa, berlangsung secara alami, tanpa paksaan. Jadi ceritanya hari Kamis kemarin ada praktikum Akuisis Data, tapi karna waktu praktikum hanya disediakan dua jam dan tugas yang harus dikerjakan ternyata cukup banyak, maka kelompok saya pun tidak berhasil menyelesaikan semua praktikum (padahal dua orang di kelompok saya itu jos banget lho otaknya). Akhirnya kami bertiga (anggota kelompok) memutuskan untuk melanjutkan praktikum pada Jumat pagi setelah mendapat tawaran dari asisten praktikum yang baik hati, mas Aditya namanya (jarang-jarang lho ada asprak baik gitu) hehe.
Setelah saya dan Angga (teman satu kelompok) membuat script di program arduino, mas Agus (anggota kelompok juga) ternyata masih bingung mengutak atik protoboard yang kalo diliat-liat udah mirip hutan kabel sliwang sliwung kesana kemari, lebe banget. Kemudian mas Agus yang notabene anak paling pinter di kelas nyeletuk,
Mas Agus: "Duh, gimana ini ya, bingung aku"
Angga: "Mas Agus aja bingung apalagi saya mas"
Saya: "Kamu bingung apalagi aku ngga"
Saya&Angga: "HAHAHAHAHA"
Saya&Angga: "HAHAHAHAHA"
Untungnya di lab tersebut kami hanya bertiga, jadi saya nggak malu-malu amat karna keliatan bodonya :D
Yihaaaa, setelah sekian lama saya memimpi-mimpikan untuk membuatnya akhirnya jadi beberapa waktu yang lalu, sampul buku dari kain flanel.
Cekibrot............,
![]() |
Foto oleh: Dewi Kustati |
Niat buatnya udah dari semester 3 kemarin, tapi pas liburan kan harus pulang ke Kebumen dan kayaknya ribet juga kalo bawa-bawa kain flanel ke rumah. Nanti malah saya dikira mau jualan, hahaha......
Tapi alhamdulillah awal semester 4 ini sebelum penuhnya jadwal kuliah udah bisa jadi barangnya :)
Untuk cara buatnya menurut saya gampang-gampang susah, tapi murah banget ko, nggak butuh modal terlalu banyak, tapi modal niatnya harus gede juga.
Jadi apa yang dibutuhkan??
- Kain flanel, yang ini wajib ada, kalo nggak punya kain flanel ya beli lah, murah banget harganya (asal belinya nggak 2 truk aja). Kalo yang di sekitar bandung bisa beli di pasar baru, per lembarnya cukup Rp 1500,00 ukurannya emang kecil, kurang lebih 30 cm x 30 cm. Tapi untuk membuat kreasi flanel kayak yang saya buat itu cuma butuh 2 lembar kain flanel lho (serius). Ada juga di pasar simpang Dago, saya pernah liat di situ ada toko yang jualan alat-alat jahit dan jual kain flanel juga, tapi harganya saya kurang tahu (kayaknya sih mahal, soalnya saya pernah beli benang kecil di situ harganya Rp 2000,00 dan pita per meter Rp 2000,00). Warnanya terserah yang mau buat aja, ada banyak pilihan warnanya lho (tergantung tokonya juga sih, hehe).
- Jarum jahit dan benang, kalo yang ini gampang dicari lah. Warna benangnya terserah, disesuaiin sama warna kain flanelnya juga yaa, jangan ngaco nabrak-nabrakin warna, kecuali kalo anda emang suka yang nabrak-nabrak gitu :D
- Kancing, ukuran kancingnya disesuaikan sama ukuran bukunya. Kalo ngrasa bukunya nggak lebih dari lima senti ya jangan beli kancing yang segede tutup gelas, haha. Untuk warnanya juga sesuai selera, atau mau di match sama kain flanelnya boleh, lebih bagus. Oh iya, lebih bagus kalo kancingnya yang lubangnya ada 4 buah, jadi pas nanti dijahitnya dia bisa membentuk silang (X), walaupun keliatannya sepele tapi bisa menambah keunikannya (?) hahaha.
- Gunting, yang biasa aja, jangan gunting taman, kegedean. Lebih bagus lagi guntingnya yang masih berfungsi dengan baik
- Spidol dan penggaris, nah ini dia bukti kalo hidup manusia nggak bisa lepas dari pengukuran (hahaha, rasis ;P). Jadi intinya kalo mau hasilnya rapi ada bagusnya diukur dulu, ditandai pake spidol untuk mempermudah proses cutting (sok banget). Kenapa harus spidol? Karna pas saya pake pensil ternyata bekasnya tidak keliatan.
- Kemauan yang keras, yang satu ini harus ada (wajib ada)
Untuk hiasan bunga yang di pojok itu sebenarnya bisa diganti apa saja sih, mungkin ada yang nggak suka sama bunga, lebih suka akar atau daunnya bisa saja. Tapi kalo mau bikin bunga seperti itu caranya adalah:
- Jiplak kain flanel dengan mal lingkaran (penggaris yang ada bolong-bolongnya berbentuk lingkaran. Diameter menyesuaikan, semakin besar diameter lingkaran semakin besar bunga yang dihasilkan. Kalo diameter yang saya gunakan adalah 27 mm. Nah, njiplaknya 5 buah ya. dan jiplak satu lagi dengan diameter yang kecil (26 mm) untuk bagian bantalan bunga.
- Potong ke enam hasil jiplakan lingkaran tadi, pisahkan lingkaran yang paling kecil terlebih dulu.
- Jahit lingkaran satu per satu dari bawah-atas-bawah-atas sampai lingkarang yang kelima
- Selanjutnya tinggal dirapikan dan disatukan dengan bantalan tadi. Fungsi bantalan ini adalah untuk menyambungkan bunga dengan sampul buku yang dibuat. Untuk bagian tengahnya bisa menggunakan kancing atau pernak-pernik yang lain sesuai keinginan.
Jadi, sekarang sudah bisa dimulai untuk membuatnya. Jangan lupa berdoa :)
Bismillahirrohmanirrohiim
Yang ini untuk pembuka, mungkin sejenis kata pengantar, atau cuma buat luwes-luwes aja :D.Intinya blog ini adalah wadah bagi saya untuk bisa berbagi dengan teman-teman di luar sana. Sebenarnya blog ini dibuat sekitar tahun 2009 an saat saya masih muda dengan seragam putih abu-abu penuh kenangan (masa-masa SMA itu memang "?" banget lah). Tapi karna pada saat itu jaringan internet belum masuk ke pelosok desa, modem masih langka, bahkan laptop nggak punya. Hanya ada seonggok komputer usang di kamar yang biasanya saya pakai untuk ngetik tugas dan memutar mp3, minim sekali lah fungsinya. Kalo komputer tersebut dinyalakan akan mengeluarkan suara "zzzz.....rrrrrr....zzzz...rrrr", entah suara apa, mungkin noise dari gelombang elektromagnetik, atau mungkin komputernya yang memang sudah tidak layak pakai. Dan kalau listrik AC dari PLN lagi nggak stabil, maka stabilizer nya akan mengeluarkan suara "cethok cethok....cethok cethok", diikuti dengan gerakan jarum penunjuk yang bergerak dari minimum ke maksimum. Parah banget lah komputer di rumah saya.
Maka dari itu saya hanya bisa memakai internet saat di sekolah, itu pun hanya pas pelajaran TIK, dan itu pun jika saya kebagian komputer yang keadaannya masih baik. Selain itu paling-paling di warnet kalo lagi punya uang dan memang ada perlu. Selebihnya, saya pakai internet hanya untuk ol facebook lewat hape. Haah, jaman suram.
Nah karna sekarang laptop sudah ada, modem pun tersedia, akhirnya diputuskan untuk mengaktifkan kembali blog ini. Awalnya saya malah lupa password sama username nya, untung masih bisa diotak-atik dan ketemu.
Tulisan-tulisan yang dulu saya hapus semua karena memang aneh dan saya bahkan tidak percaya kalau saya yang menulisnya, ckckckck. Dulu alamatnya bukan ini (dewikustati.blogspot.com), bisa dibilang alay lah alamatnya, hahaha. Saya baru sadar kalo dulu pernah "rada" alay, hahahaha :D
Selamat membaca, semoga bermanfaat :)